Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Weekly post

BLACK FAIRYS (FANTASY) Chapter 3




HUKUMAN
            Ramon menjemput Hiro di lorong pembatas, meskipun ragu-ragu ia tetap mendampingi anak itu menuju ruang platina dan terpaksa mendengarkan kicauan Hiro yang membanggakan dirinya sendiri selama perjalanan.
            “Aku sudah khawatir akan kesulitan melaksanakan tugas ini, tapi ternyata tidak sama sekali. Aku bahkan tidak mengeluarkan keringat sedikitpun untuk menangkapnya. Bukankah ini luar biasa Ramon? HAHAHAHAHAHAHA....”
            Ramon hanya menarik sudut bibirnya sedikit karena antara bingung dan ragu berkecamuk dalam pikirannya. Ia menatap lekat-lekat karung goni yang di gendong Hiro di punggungnya, ingin segera melihat apa yang ada di dalamnya.
            “Hiro bagaimana perwujudan Black Fairys yang kau tangkap ini?” Ramon memberanikan diri untuk bertanya.
            “Seperti yang kau katakan, dia adalah perwujudan paling cantik dari semua perempuan yang pernah aku lihat. S-e-m-p-u-r-n-a!!” Jawab Hiro antusias. “Nah dan yang paling membuatku yakin adalah dia memakai gaun hitam dengan sayap menempel di punggungnya.” Kali ini Hiro meneruskan dengan setengah berbisik. Lalu tertawa lebar setelah ini.
            “Kali ini kalian perlu mengakui kehebatanku..” Ujar Hiro lantang.
“Hiro darimana sebenarnya kau menemukan Black Fairys? Apa dia dengan sukarela masuk ke dalam karung goni ini dan menyerahkan diri padamu?” Ramon masih berperang dengan pikiranya, namun di sisi lain ia juga tak ingin mematahkan semangat adiknya. Hiro memang  tampak senang sekali saat itu.
“Sudah kubilang aku yang menangkapnya, bagaimana bisa kau berpikiran ia dengan sukarela menyerahkan diri. Tidakkah kau bisa mempercayaiku? Aku ini sebenarnya benar-benar hebat Ramon” Hiro membusungkan dada dan menepuknya beberapa kali.
Ramon kehabisan kata-kata, ia pun memasrahkan keputusan yang akan terjadi biarlah terjadi di ruang platina.
*          *          *
            Hiro menunggu dengan tidak sabar di ruang platina, Ramon duduk disebelahnya dengan tatapan yang terus mengarah pada karung goni di dekat Hiro. Petinggi kaum sudah berkumpul disana, ke 11 saudara Hiro juga sudah merapat memenuhi batuan yang disusun seperti kursi dengan bentuk setengah lingkaran. Hanya kursi agung Ketua kaum yang belum terisi, Nepton masih belum kelihatan batang hidungnya.
            Tak lama kemudian terdengar pintu berdecit, lalu sosok tinggi Nepton muncul di baliknya. Ia berjalan gagah dengan jubah kebesaran, tampak agung dan berwibawa. Hiro senang bukan main, ia pun melompat dan memeluk Nepton sambil berjingrak-jingkrak.
            “Ayah.. Bukan kah aku menyelesaikan tugas dengan sangat cepat, ayah pasti bangga.” Pekik Hiro.
            Kaisar membalas pelukan bungsunya, namun mimik di wajahnya menyiratkan ketidak yakinan. “Jadi mana Black Fairys yang kamu temukan?”
          “Aku membungkusnya dengan karung goni, duduklah di kursi agungmu dan aku akan menunjukanya.”
         Wajah kaisar berubah masam, namun ia tetap berjalan ke kursi agung lalu duduk dengan wajah ditekuk tanpa semangat. Bertolak belakang dengan mood Hiro yang cerah 10000%.
            Sekali lagi Hiro mengangkat karung goni yang dimaksud itu lalu menyimpanya sebagai kiblat semua orang, tak ayal semua mata diruangan itu langsung menuju kesana. Karung goni itu bergerak-gerak dan refleks semaua makhluk di ruangan itu berjengit kaget.
“Ini dia makhluk itu, aku membawanya utuh.” Kata Hiro dengan nada tinggi seraya mulai membuka isi karung goni.
            Semua orang nampak tegang, mereka menajamkan pengelihatan masing-masing ke arah karung goni. Detik selanjutnya, ketidak yakinan semua makhluk pun terjawab.
         “TADAAA...............” Teriak Hiro berusaha meramaikan suasana. Namun dari sekian banyak makhluk yang hadir, tak satu pun yang merespon.
Semua orang cengo, wajah Nepton semakin di tekuk. Seorang perempuan pucat pasi keluar dari balik karung goni. Perempuan yang tadinya memiliki penampilan sempurna dimata Hiro berubah 100%, matanya tampak sembab dengan maskara yang berantakan, rambut kusut tak terbentuk, dan sayap hitam yang menjadi kebanggan Hiro bengkok disana sini sehingga tidak seperti perwujudan sayap.
Hiro menjadi gugup seketika, lalu ia membetulkan sayap yang bengkok itu sambil nyengir kuda untuk menutupi kegugupanya.
“Mungkin sayapnya belum di perbaiki, dan kalau kita dandani dia akan sangat cantik hahaha” Elak Tao mulai tergagap, tapi ia tetap memaksakan diri tertawa sehingga tawanya itu terdengar aneh.
BRUUUKK..... Perempuan itu tak sadarkan diri dan jatuh di pelukan Hiro. Hiro terperanjat sekaligus bingung.
Kaisar menggeram. “Hiro, sayap Black Fairys tidak perlu di perbaiki, mereka tidak perlu didandani untuk terlihat sempurna, da mereka tidak pernah pingsan.”
“Berarti aku salah orang dong, hehehe. Karena ini tugas pertamaku aku jadi sedikit bingung, maklum saja jika melakukan beberapa kesalahan.” Hiro mengakui kesalahanya, namun ia tetap mempertahankan egonya. Ia tidak ingin tampak menyedihkan setelah tadi membangga-banggakan dirinya di depan semua orang. Jadi ia masih memaksakan untuk tersenyum, tapi walaubagaimana pun ia benar-benar kecewa sekaligus malu dan ingin segera melewatkan moment itu.

“SUDAHH CUKUP..” Nepton menghentakan kakinya murka, Hiro langsung lari ke dekat Ramon dan bersembunyi dibalik punggungnya. “Kamu terlalu memandang remeh tugas ini, kamu memandang sebelah mata sosok Black Fairys. Kamu tidak dewasa Hiro, dan kamu sudah menyeret kami semua yang ada disini ke dalam lingkaran ulahmu yang kekanak-kanakan.”
            “Aku hanya salah menebak Ayah, tapi kenapa kau semarah ini kepadaku.” Hiro merajuk dibalik punggung Ramon.
            “Hanya salah menebak? Kamu tau masalah terbesar itu adalah manusia yang kau bawa ke tempat ini.” Nepton mengusap-usap dadanya untuk melerai emosi kemudian melanjutkan. “Berapa banyak yang sudah manusia ini tau tentang kaum kita.”
            “Tapi, aku.......” Hiro tergagap dan tidak bisa melanjutkan karena kehabisan ide.
         “Ini salah ayah karena terlalu memberikan perhatian khusus padamu, dan ayah akan mendewasakanmu untuk menebus kesalahan itu.”
Hiro menganga mendengar ucapan tegas Nepton tersebut, lalu kembali menunduk pada detik selanjutnya. Ia merasa sudah tak kuasa memberikan pembelaan terhadap dirinya sendiri.
*          *          *
Syair ‘Anak Jalanan’ seakan berdengung tiap detik di telinga Hiro saat ia menyusuri alun-alun kota Tasik dengan baju compang-camping. Nepton menghukum Hiro dengan mencabut semua fasilitasnya selama menjalankan tugas. Dan hukuman itu sudah berjalan beberapa hari, Hiro pun tidak bisa berbuat apa-apa selain menerimanya. Penculikan pemain drama di gedung Kesenian merupakan kesalahan fatal yang tidak bisa di tolerir lagi oleh Nepton.
            “Lapar sekali...” Gumam Hiro sambil mengelus perutnya. “Apa yang harus kulakukan agar hari ini bisa mendapatkan makanan.”
Hiro menimbang untuk kembali menjadi tukang parkir gadungan, namun ia bergidik mengingat bukan hanya uang saja yang ia dapatkan melainkan pukulan babak belur di sana sini. Hal itu disebabkan pengemudi yang marah karena kecerobohan Hiro hampir menyebabkan kecelakaan.
Hiro menggaruk belakang kepalanya seraya memeras otak, kemudian perhatianya tertuju pada bak sampak di pojok alun-alun. Perlahan Hiro mendekat ke arah bak sampah itu sambil celingak-celinguk untuk memastikan tidak ada yang memperhatikanya.
Mata Hiro berbinar ketika menemukan sebungkus sisa roti di sana, dengan wajah sumringah ia mengambilnya kemudian bersembunyi di balik bak sampah itu
Saat menatap roti sisa itu, ekspresi Hiro berubah suram. “Sampai kapan aku akan hidup seperti ini?” Rintih Hiro sambil melahap satu suapan roti itu dengan sendu.
“Sampai kapan Ayah akan menghukumku.” Keluhnya lagi. “Mengapa Thunder dan Ramon tidak juga menengokku, apa mereka akan benar-benar membuangku seperti ini.” Hiro mengigit bibir bawahnya menahan isak.
Tepat ketika kalimat itu selesai, seseorang melompat dan mendarat tepat di hadapan Hiro.
            “Sepertinya kau memanggil kami.”
           “Huaaaa.. ..” Hiro terperanjat dan menjatuhkan roti yang di pungutnya dari bak sampah. Detik selanjutnya air mukanya tampak bahagia sekaligus terharu.
“THUNDER................ RAMON..... ” Pekik Hiro kegirangan sambil menghambur ke pelukan keduanya.
            “Kau bau sekali...” Keluh Thunder sambil melepaskan pelukan Hiro, Ramon pun demikian.
            Hiro menekuk wajahnya “Bagaimana caraku mandi tanpa sabun dan kamar mandi. Ayah pasti marah sekali sampai tega sekali menghukumku seperti ini.”
          “Aku pun belum pernah melihat ayah semarah ini, apalagi itu adalah kepadamu.” Tambah Ramon. “Lalu apa rencanamu sekarang?”
            Hiro menunduk sambil menggeleng, kedua tanganya memainkan ujung kaosnya yang sudah lusuh. “Eh, apa yang kalian lakukan disini?”
            Sebelum mereka sempat menjawab Hiro melanjutkan ucapanya dengan nada penuh harap. “Apa Ayah menyampaikan sesuatu kepada kalian?”
            “Ya.” Kata Thunder membuat kedua mata Hiro melebar bahagia. “Dia berpesan pada  kami untuk tidak membantumu.”
Hiro menunduk sedih.
“Tapi aku tidak tahan kalau tidak membantumu.” Kata Ramon .
Hiro langsung mengangkat kepalanya dengan wajah sumringa, hatinya berbunga. Senyum simpul di wajah Thunder dan Ramon membuatnya mendapat firasat baik.
*          *          *
            “Hiro, jadi ikut studytour gak?” Tanya Sugeng ketika berada di dalam kelas.
           “Seberapa banyak cewek cantik yang akan berada disana?” Tanya Hiro sambil menaikan kedua kakinya ke atas meja, alih-ailh menunjukan sepatu barunya yang masih kinclong.
Waaahhh.. Semua mata terkagum-kagum melihat sepatu bermerk itu. Hiro hanya tersenyum bangga sambil melipat tangan di depan dada. Tidak salah kemarin Ramon dan Thunder membelikan sepatu itu, benar-benar keren
            Sugeng hampir lupa dunia melihat sepatu itu, sampai Hiro menyikutnya.
“Ya.. ya banyak lah.” Jawab Sugeng kini memandang Hiro dan sepatunya bergantian. Nih anak darimana bisa dapet duit, perasaan baru kamarin uring-uringan nyari makan.
“Semua mahasiswa tingkat 1 kan wajib ikut, otomatis banyak banget cewek cantik yang akan berada disana.” Timpal Mario yang sama-sama dalam keadaan memandang sepatu itu penuh minat.
            Ku harap dari banyak nya cewek cantik nan seksi itu, salah satu nya adalah BLACK FAIRYS, Bisik Hiro dalam hati. Kali ini Hiro bertekad untuk lebih berhati-hati dan tidak salah kaprah lagi, sebelum membawa Black Fairys ke dunianya ia harus benar-benra menyelidikinya terlebih dahulu.
            “Baiklah, aku akan ikut.” Ucap Hiro mantap, ia menghela nafas lega karena masih mengantongi uang pemberian Ramon, meskipun jumlahnya sudah tidak banyak lagi. Hiro bertekad untuk mengakhiri semuanya setelah pulang dari Studytour, sehingga tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa lagi yang berhubungan dengan keuangan.
            Ya, aku harus segera mengakhirinya saat berada disana.
*          *          *
            Riak ombak pantai Sindangkerta di sore hari menyambut kedatangan mereka di Selatan Kabupaten Tasikmalaya. Hiro dan kawan-kawan dengan girangnya langsung melesat ke bibir pantai dan berenang disana.
           “Thunder pernah mengajaku ke pantai, tapi pantai disini benar-benar yang terbaik...” Ucap Hiro penuh semangat. Namun tiba-tiba ia tersadar dengan tujuanya ikut kedalam acara itu.
            Akhrirnya Hiro menghentikan aktvitasnya dan berpamitan pada Sugeng dan Mario “Aku akan pergi..”
            “Kemana?” Mario bertanya dengan heran.
            Hiro sempat diam untuk sesaat, lalu akhirnya menjawab. “Aku akan mencari seseorang.”
            “Jangan lupa untuk kembali ke jam 7 malam, kamar kita ada di nomor 10.” Teriak Sugeng.
            “AKU AKAN TIDUR DI KAMAR TERPISAH...” Timpal Hiro sambil berbalik dari kejauhan.
           Ketika wujud Hiro sudah tak nampak lagi, Mario berbisik pada Sugeng. “Kuras Hiro benar-benar kesepian.”
            “Ya, dia mengeluh tentang gadis cantik setiap saat. Mungkin dia ingin segera punya pacar.”
            “Kita harus membantunya” Ucap Mario dengan nada prihatin.
            “Mungkin akan sia-sia.” Sugeng menghela nafas. “Kau tau sendiri bagaimana kriteria Hiro, cewek yang kita anggap cantik akan tetap jelek dimatanya.”
            Mario mengiyakan. “Ya, biar saja dia sendiri yang menentukan pilihan.”
            “Mungkin sekarang Hiro sedang mencari cewek yang sesuai kriterianya, kita doakan saja semoga ia cepat menemukan orang itu.”
*          *          *
            3 Jam Kemudian, pukul 21:00 WIB
            Hiro muncul ke penginapan setelah pencarian yang melelahkan, saat itu ia sudah mengantongi beberapa nama yang di curigainya sebagai Black Fairys. Yang pertama bernama Anjani, mahasiswa Fakultas Keguruan yang memiliki wajah cantik berbentuk oriental, perawakanya tinggi dan seksi, serta memiliki kepribadian yang baik. Yang lainya bernama Hemil, mahasiswi kebanggan fakultas Ekonomi berwajah blasteran. Beberapa nama lainya yang sebagain besar tidak di hafal Hiro mungkin jumlahnya ada belasan.
            Seorang pria paruh baya tiba-tiba menghampirinya dengan senyum lebar yang terkesan aneh.
            “Ada yang bisa saya bantu?” Katanya dengan nada ceria.
           “Aku ingin menyewa kamar terpisah.” Jawab Hiro tanpa perasaan curiga sedikit pun. “Apa ada kamar yang tersisa?”
            “Sebentar yaa, saya tanya dulu hahahaha.” Pria itu berlalu dengan tawa aneh menyertai kepergianya, lalu kembali 2 menit kemudian.
            “Katanya kamar yang tersisa ada di jajaran paling belakang, cari saja sendiri ya. Silahkan...” Pria itu mengayun-ayunkan tanganya dengan maksud untuk menyuruh Hiro pergi dari sana.
            Meskipun bingung, Hiro tetap pergi juga ke arah pria paruh baya itu mengayunkan tanganya. “Kamarnya ada di dekat WC, hati-hati Merlin..” Teriaknya ketika Hiro sudah menjauh.
            “Apa maksudnya Merlin?” Keluh Hiro tepat ketika berbelok melewati beberapa gedung.
            Tepat ketika Hiro sudah meninggalkan tempat itu, seorang pria berseragam logo penginapan datang sambil berkacak pinggang.
            “SUDAH KUBILANG JANGAN BERKELIARAN DI TEMPAT INI!!!!!!” Hardik petugas penginapan itu dengan mata melotot.
            Si pria paruh baya tampak ketakutan, dan langsung lari terbirit-birit sambil berteriak-teriak tidak jelas.
            “Dasar orang Gila sialan...” Umpat petugas penginapan itu sambil berlalu ke ruanganya.
*          *          *
            Mahasiswa tampak memadati penginapan di jajaran kamar belakang,berusaha mengintip ke dalam ruangan yang ada disana. Para dosen dan petugas penginapan tampak hilir mudik di sekitar sana. Mereka tampak kaget, panik dan bingung saling bercampur aduk.
            Sugeng dan Mario datang terlambat, mereka penasaran juga terhadap kehebohan yang terjadi di jajaran kamar belakang.
            “Apa yang terjadi disini?” Tanya Sugeng pada salah satu mahasiswa yang lewat di hadapanya.
         “Terjadi kasus penggerebekan, mereka ketahuan berduaan dikamar tanpa mengenakan busana.” Jawabnya heboh.
            Mario dan Sugeng terperanjat kaget.
            “Mereka dari kampus kita?” Sugeng giliran bertanya,
            “Benar.”
            "Siapa?" Tanya Sugeng tertarik.
            "Hiro dan Vanessa..."
           “Dari fakultas man.......” Ucapan Mario terputus ketika menyadari sesuatu.”APAAA?” Teriaknya kemudian hampir berbarengan dengan Sugeng.
            Ketika mahasiswa itu berlalu, Sugeng dan Mario saling pandang.
            “Sepertinya dia adalah Hiro yang kita kenal.” Sugeng mengerutkan dahinya.
            “Aku tidak menyangka sejauh itu dia akan bertindak.” Mario menundukan kepalanya.
TBC
            Chapter 3 yang di ketik terburu-buru ini akhirnya selesai tepat di hari terakhir UAS. Makasih buat sang requested, My best April yang sudah memberikan motivasi dan dukungan. Tanpa kamu cerita ini gak akan berlanjut J Tolong ingetin aku buat rajin nulis lagi ya, biar nanti pas aku udah ngerilis novel ini, nama kamu ada di jajaran ketiga ucapan makasih aku setelah buat Tuhan dan Keluarga. Salam manis untuk yang suka ngomel-ngomel nagih part selanjutnya ( Love U April)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Story About Us




            Sebelumnya aku pengen nanya, gimana sih hubungan kamu sama temen-temen SD atau temen-temen SMP kamu? Seperti dulukah? Sedekat dulukah? Nah disini aku mau memperkenalkan kepada kalian my second family yang udah hadir sejak masa kanak-kanak sampai saat ini. Kita tumbuh dewasa bareng-bareng, gila-gilaan bareng, bertingkah konyol bareng, dan semua hal kita lakukan bareng-bareng.


Mereka emang bukan temen deket aku yang pertama, tapi mereka yang paling berkesan. Masa SD-ku lebih banyak diisi bersama kedua orang ini. Lika Kartika dan Siti Apriliyanti namanya.


Nah pas masuk SMP, kita punya temen baru yang menjadi pelengkap kami bertiga. Nandia Nuraini Avisa namanya, dia adalah sosok paling dewasa dan paling menyenangkan yang selalu menjadi alasan kuat kami sering berkumpul bareng-bareng.


Kami juga punya panggilan kesayangan, Icih untuk April, Ijot untuk Lika dan Ijem untuk Nandia. Nama panggilan kesayangan untuku, Inem-_-



Masa remajaku didominasi oleh kehadiran mereka bertiga. Setelah Perpisahan Masing-masing dari kami meneruskan sekolah ke SMA yang berbeda.
 

Ini yang namanya Nandia, body-nya paling bohay dan paling aktif diantara kami bertiga. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMP 2 Cipatujah anak ini melanjutkan ke SMK BPN Tasikamalaya jurusan Kimia Analis. Anak ini paling keibuan, paling bisa di andalkan, paling jago masak, pokonya paling oke dah. Rumahnya Nandia yang ada di Sindangkerta ini suka jadi tempat penginapan dadakan buat kami bertiga saat tahun baru, soalnya emang rumah doi yang paling deket sama laut.


Hmmm soal gebetan, jangan di tanya. Anak ini paling banyak koleksi gebetanya, kalo misalkan hari ini di cerita tentang satu cowok nah minggu depan cowok yang di ceritain udah beda lagi. Katanya sih dia lagi nyari cowok yang bener-bener cocok sama dia, kita doain aja yah semoga cepet ketemu. Tapi eitts, seleranya bukan abal-abal loh... 


Tahun demi tahun berlalu sudah, sekarang anak itu jadi cabid cantik yang menimba ilmu di Respati. Semangat cantik-ku yang satu ini, semoga kelak menjadi bidan profesional yang dicintai pasienya :* 


Ini dia yang jarak rumahnya paling dekat denganku, kalo ada apa-apa pasti orang ini yang pertama aku hubungi. Siti Apriliyanti namanya, gadis penghayal yang berimajinasi menjadi salah satu member gilrband, selain itu ia juga hobi menghayal bertemu idolanya si suju. Nah temen-temen kita doain aja ya mudah-mudahan mimpinya bisa terwujud. Amiiin.


Kalo soal gebetan, hmmm dia lumayan setia Cuma cepet bosan dan gampang ilfeel. Alhamdulilahnya sekarang dia lagi menjalani hubungan dengan seseorang yang menjadi musuh bebuyutan semasa SD dulu, cie ciee yang dulunya suka saling ngejek sekarang jadi saling mencintai kiww kiww. Langgeng ya buat kalian teman-teman SD-ku yang dulu suka berantem, adem banget liat kalian berdua berdampingan. Semoga berdampingan sampai ahir yaa ^^



Tahun demi tahun berlalu, sekarang April telah hijrah ke Jakarta. Menunda sekolahnya satu tahun dan akan melanjutkan tahun depan. Yah apa pun itu semoga kamu diberi kelancaran dalam mengejar semua impian kamu, di kelilingi orang yang menyayangi kamu disaat kami tidak disana. Love u more April ;*


Yang ini namanya Lika Kartika, alumni SMK N Bantarkalong jurusan Farmasi ini paling kocak dan paling susah di buly. Menyenangkan, apa adanya dan enak di ajak curhat dengan komentarnya yang aneh-aneh. Moment paling konyol yang pernah terjadi banyak melibatkan dirinya, selain itu banyak pula hal-hal tolol yang sering aku lakukan denganya dari zaman SD hingga sekarang. Lika, kamu pasti akan tertawa megingat hal apa saja yang sejak dulu pernah kita alami.

Soal hubungan asmaranya, hmm dia lagi adem ayem tenang bahagia dengan pacarnya meskipun LDR. Kalo dulu Lika adalah type orang yang SETIA (Setiap Tikungan Ada), tapi setelah bertemu cowoknya yang sekarang alhamdulilah Lika jadi insyaf.. Meskipun aku belum mengenal cowok itu tapi do’aku menyertai kalian berdua, aku yakin pilihan Lika adalah yang terbaik.


Setelah waktu berlalu begitu cepat, kalian akan bertemu Lika menjelma menjadi calon Perawat anggun yang kuliah di StiKes Mitra Kencana. Do’a terbaiku pasti akan ku tuujukan padamu sobat, semoga menjadi perawat handal yang dicintai pasienya, semoga cita-citamu terkabul dan dlancarkan dalam segla urusan.


Kami memang sudah menemukan jalan yang berbeda, mimpi yang berbeda, tujuan yang tidak sama. Namun sampai sekarang persahabatan kami tidak pernah berubah, setiap kesempatan yang ada pasti kami gunakan untuk berkumpul bersama.

Kami menyukai travelling dan selalu merayakan tahun baru bersama-sama

Pantai adalah saksi bisu persahabatan kami yang tak lekang oleh waktu, wkwkwk

Kami melalui fase yang berbeda dalam proses menuju kedewasaan, tapi kita akan tetap mengenal dengan baik satu sama lain.


HAL PALING BERHARGA YANG KEBERADAANYA TERBATAS DI DUNIA INI ADALAH SAHABAT YANG SANGGUP MELINDUNGIMU




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS